efek

Rabu, 13 Maret 2013

Bandung Inikami Orcheska

Sebuah Band dengan konsep musik SKA campur aduk yang terbentuk dan tumbuh di Kota Bandung dan dimainkan secara bergerombol (Orkestra) oleh para anggota/ personelnya dengan kompetensi musik yang berbeda-beda.

Dibalik keberagaman dan perbedaan dari setiap personilnya, Bandung Inikami Orcheska menumbuhkan minat dan visi yang sama yaitu dengan mengolah dan memadukan nada dari berbagai karakter bunyi alat musik yang dimainkan, menyuntikan beragam genre musik seperti Jazz, Reggae, Dixie, Rockabilly, Krontjong, dan Etnik Tradisional kedalam kemasan musik SKA dengan harmonis.

Bandung Inikami Orcheska terbentuk pada tanggal 13 Maret 2006 di Kota Bandung yang beranggotakan Riksa Al Hasil, Ndik Kichi, Randi Pujalaksana, Indra Kusumah, Februari Budi Baskara, Ivan ‘Goib’ Febian, Apink Van Bandoengsce dan Taufik Vicko Hilman ini mencoba berdikari dalam pencapaian konsep musik yang dimainkannya berusaha membangkitkan kenangan, gairah dan semangat Third Wave Ska dengan tetap menyuguhkan pola, karakter dan aksen yang dimiliki Bandung Inikami Orcheska itu sendiri.

Seiring proses dan perjalanannya, Bandung Inikami Orcheska tumbuh dan berkembang merambah dari panggung ke panggung dan juga di kalangan komunitasnya dan pada 18 Desember 2011, sebuah “EP” bertajuk “Get Ska” pun di rilis di Bandung. Bekerjasama dengan WhiteCatLiar Records yang merupakan salah satu Lokal Indie Label di Bandung yang memproduksi CD BIO eksklusif dan terbatas.

Penghargaan terhadap sebuah proses dan perjalanan akan sebuah Band (kelompok), semakin menstimulasi, merangsang kami untuk terus berkreasi dalam kreatif, dengan harapan tetap memberikan perbedaan dalam rupa-rupa warna musik yang terus berkembang dan beragam.

“I Think i’ts fun, don’t call it done, Make your Fuck’n mouth let’s say…. Get SKA!!”
The Skatalites adalah band ska dari Jamaika. Mereka bermain antara tahun 1963 dan 1965, dan mencatat banyak lagu-lagu terbaik mereka terkenal di masa itu, termasuk "Guns of Navarone". Mereka juga bermain pada catatan oleh Pangeran Buster dan didukung banyak artis Jamaika lainnya yang mencatat selama periode itu . Mereka direformasi pada tahun 1983 dan telah bermain bersama sejak itu.

Para pendiri Skatalites adalah Tommy McCook (meninggal 1998), Rolando Alphonso (meninggal 1998), Lloyd Brevett (meninggal 2012), Lloyd Knibb (meninggal 2011), Lester Sterling, Don Drummond (meninggal 1969), Jah Jerry Haynes (meninggal 2007 ), Jackie Mittoo (meninggal 1990), Johnny Moore (meninggal 2008) dan Jackie Opel (meninggal 1970). Kesepuluh musisi mulai bermain bersama dari tahun 1955, ketika studio rekaman Kingston mulai berkembang. Tommy McCook adalah anggota pertama dari band untuk merekam, meskipun tidak untuk rilis komersial: ia bermain dengan Grup Don Hitchman pada tahun 1953. Archie Lindo diminta Hitchman untuk bermain beberapa lagu untuk stasiun radio pionir-nya, "ZQI", pada peralatan baru mereka. Segera setelah itu, sistem suara pelopor Stanley Motta mulai beroperasi studio, di mana ia mencatat kalipso dan mento yang dirilis pada 78 itu. Rolando Alphonso adalah salah satu yang pertama untuk merekam dengan dia, mungkin pada tahun 1954.Meskipun McCook adalah yang pertama di pita untuk merekam, ia tidak berpartisipasi dalam sesi rekaman dengan sembilan musisi lainnya. Dia meninggalkan Jamaika pada tahun 1954 untuk pertunjukan jazz di Club Zanzibar di Nassau, Bahama. Ia kembali ke Jamaika pada bulan Juni 1962, dan mulai bermain jazz sesi reguler sekitar Kingston.Coxsone Dodd mencari pemain jazz sekitar Kingston dan terkesan dengan bermain McCook itu. Tommy McCook mendengar ska, tapi awalnya menolak penawaran Coxsone Dodd untuk merekam dan untuk memimpin sekelompok studio, karena dia adalah seorang jazzman berkomitmen. Pada tahun 1962 dirilis Dodd saya Tutup The Waterfront (Port-O-Jam) dengan Roland Alphonso dan Don Drummond, yang melakukan bagian solo dan kuningan. Pada tahun 1963 ia merilis Jazz Jamaika Dari Bengkel (Port-O-Jam/Studio Satu), yang McCook dimainkan untuk pertama kalinya sejak kembali ke Jamaika. Don Drummond memiliki dua lagu di Jazz Jamaika dan McCook memiliki satu, "The Answer".
Untuk mempelajari sejarah musik ska, kita harus memahami tentang sebuah makna dalam perjalanan waktu. Begitu halnya dengan sejarah musik ska. Perang Dunia II adalah yang mengubah segalanya. Kekuasaan Inggris terhadap negara-negara jajahannya runtuh sebelum masa PD II dan terpecah belah pada saat pertengahan masa peperangan. Inggris memberikan kemerdekaan kepada negara-negara jajahannya setelah mendapat tekanan dari pemerintahan kolonial. Pada tahun 1962, Jamaika membentuk pemerintahan sendiri meskipun masih tetap sebagai negara persemakmuran. Budaya Jamaika dan musiknya mulai terefleksi dalam optimisme baru dan aspirasi rakyat yang liberal.

Sejak tahun 40-an, Jamaika telah mengadopsi dan mengadaptasi berbagai bentuk musik dari Amerika. Pada saat PD II berakhir, banyak band-band di Jamaika yang memainkan musik-musik dansa.Grup seperti Eric Dean Orchestra, dengan trombonisnya, Don Drummond dan master gitarisnya Ernest Ranglin, terpengaruh oleh musisi-musisi jazz Amerika, seperti Count Bassie, ErskineHawkins, Duke Ellington, Glenn Miller & Woody Herman.


Pada tahun 50-an, ketenaran band-band jazz di Amerika digantikan oleh grup-grup yang kecil dan cenderung lebih memainkan irama bop/rhythm & blues sound. Musisi Jamaika yang sering berkunjung ke Amerika terpengaruh dan membawa pola permainan musik tersebut ke daerah asalnya. Band-band lokal di Jamaika, seperti Count Smith The Blues Blaster, Sir Nick The Champ, dan Tom The Great Sebastian mulai memainkan gaya baru tersebut. Pada tahun 1954, pertunjukan terbesar pertama kali diadakan di kota Kingston tepatnya di Ward Theatre. Band-band tradisional yang memainkan irama mento-folk-calypso ikut ambil bagian dan sering sekali band-band tersebut mengisi acara di hotel-hotel yang ada di Jamaikadan seputar pulau tersebut. Pada akhir tahun 50-an, pengaruh-pengaruh jazz, R&B, & mento (sejenis musik calypso) melebur menjadi satu bentuk baru yang dinamakan ’shuffled’. Irama shuffled memeroleh popularitas berkat kerja keras musisi-musisi, seperti Neville Esson, Owen Grey, The Overtakers, dan The Matador Allstars.

Banyak studio & perusahaan rekaman yang mengalami perkembangan dan terus berusaha untuk mencari talenta-talenta baru. The Jamaican Broadcasting Corporation pun ikut membangkitkan semangat kepada musisi-musisi muda melalui siaran acara-acara di radio.

Dua orang yang sangat berpengaruh dalam perkembangan musik di Jamaika pada tahun 50-an adalah Duke Reid dan Clement Seymour Dodd. Bersama istrinya, Duke Reid memiliki toko ‘Treasure IslandLiquor’ yang berlokasi di jalan Bond (Bond street). Soundsystem Reid dikenal dengan nama ‘The Trojan’, diambil dari tulisan yang tertera pada truknya. Truk yang biasa digunakan sebagai angkutan barang untuk tokonya. Dodd menamakan soundsystem miliknya ‘Sir CoxsoneDownbeat’ yang diambil dari nama pemain kriket asal Yorkshire, Coxsone. Sepanjang akhir dekade, dua orang tersebut memimpin persaingan dalam bisnis musik. Walaupun Coxsone lebih dekat dengan ‘Ghetto’ (perkampungan yang didiami kaum atau kelompoktertentu), namun Reid yang dianugerahi sebagai ‘King of sound & blues’ di Success Club (acara penganugerahan) pada tahun 1956, 1957, 1958.

Pada tahun 1962, saat Jamaika sedang gandrung meniru musik-musik Amerika, Cecil Bustamente Campbell yang kemudian dikenal dengan nama ‘Prince Buster’, tahu bahwa sesuatu yang barusangat dibutuhkan pada saat itu. Ia memiliki seorang gitaris yang bernama Jah Jerry yang kemudian bereksperimen dengan menitikberatkan ketukan ‘afterbeat’ ketimbang ‘downbeat’. Hingga pada saat ini, ketukan afterbeat menjadi esensi dari singkop (penukaran irama) khas Jamaika. Ska pun lahir. Soundsystem/studio rekaman pun mulai merekam hasi kerja mereka dengan tidak memberikan label pada vinyl (piringan hitam) dengan tujuan agar memeroleh keuntungan di antara para pesaingnya. Jadi, yang lain tidak dapat melihat apa yang dimainkan dan ‘mencuri’ untuk sondsystem mereka sendiri.

Pada akhirnya, Chrysalis Records membeli 2Tone dari Dammers dengan keputusan menandatangani perjanjian kontrak dengan band-band 2Tone lainnya. Termasuk antara lain: The Specials, The Selecter, Madness, Rico Rodriguez, The Swinging Cats, The Friday Club, The Bodysnatchers, The Hisons, JB Allstars, Specials AKA, The Apollonairs, The Beat (di Amerika di kenal dengan nama ‘The English Beat’ karena sudah ada band yang memakai nama The Beat), dan sebuah single dari Elvis Costello. (catatan: single Elvis Costello tersebut berjudul “I can’t stand up for falling down†menjadi permasalahan dan tidak pernah dijual. Copy lagu tersebut diberikan secara gratis kepada penggemar Costello pada saat pertunjukannya. Costello memproduseri debut album The Specials dan menjadi guest singer sekaligus produser untuk single The specials AKA yang berjudul “Nelson Mandela 12″.

Pada tahun 1985, 2Tone label bubar. Dammers mengalami kebangkrutan terhadap perusahaan Chrysalis. Band-band 2Tone mengalami masa popularitasnya dari tahun1978—1985 walaupun bukan hanya 2Tone yang memainkan musik ska. Di antara band-band lainnya adalah The Tigers, Ska City Rockers, The Akrylykz (dengan Roland Gift pada tenor sax, yang kemudian bergabung bersama mantan anggota The English Beat Cox, dan Steele yang belakangan menjadi penyanyi di Fine Young Cannibals), The Employees, The Piranhas, dan masih banyak lagi …

Hal tersebut menutup gelombang kedua musik ska. Pada gelombang ketiga, dengan berakhirnya 2Tone dan gelombang kedua, musik ska menjadi sempit, namun tidak menjadi musik yang usang. Lalu, muncul The Toasters (pernah merilis single dibawah nama ‘Not Bob Marley’), Bim Skala Bim, The Untouchables & Fishbone yang menjadikan tradisi dalam mencampur beat ska dengan unsur-unsur musik lainnya seperti pop, rock dan beat-beat lainnya.

Keberadaan gelombang ketiga musik ska terdiri dari berbagai bentuk dengan mengombinasikan hampir setiap jenis musik yang kira-kira dapat dikawinkan dengan irama ska. Band-band sepertiJump With Joey, Hepcat, Yebo, NY Ska Jazz Ensemble, dan Stubborn Allstars tetap bermain pada akar ska Jamaika. Operation Ivy, Voodoo Glow Skulls, Mighty Mighty Bosstones, dll.Menggunakan energi punk untuk menciptakan ska-core. Regatta 69, Fillibuster, Urban Blight, dll. Tetap bertahan pada corak Reggae/Rocksteady beat. Punch The Clown, Undercover S.K.A., dll. Mencirikan pengaruh dari gaya 2Tone. Yang menarik adalah band asal Florida, Pork Pie Tribes menggabungkan beat ska dengan musik tradisional Irlandia. Hal lain yang lebih menarik adalah grup band The Brownies yang mencampurkan ska dengan apa saja!!

Imej Rude Boy/Rude Girl hadir kembali pada gelombang ketiga, namun kali ini tidak sebagai pemberontak, tetapi sebagai suporter yang fanatik dengan musik ska. Di gelombang ketiga ini, juga terdapat hal-hal yang tidak pernah ada pada awal gelombang pertama (beberapa di antaranya ada yang tidak pernah dimengerti), seperti ‘Straight Edge’ dengan logo ‘X’ ditangan, boneheads, OI/SKA, Skinhead Against Racial Prejudiced (SHARP’s) juga konsep-konsep ’sell outs’. Ada beberapa aspek di antaranya yang belum berubah: ska masih menjadi musik kalangan remaja, setiap pertunjukan ska dapat disaksikan oleh segala umur dan tidak terlalu mahal untuk mengakomodasikannya. Di samping itu juga, ska masih membentuk beat yang unik dan harmonis walaupun digabungkan dengan unsur-unsur musik lainnya. Orang-orang pun masih banyak yang menikmatinya.

Sabtu, 19 Januari 2013

AWAL Jamaika MUSIK
Jamaika menghabiskan hampir tiga ratus tahun sebagai koloni Inggris, dengan populasi yang sangat Afrika (karena pulau itu pada dasarnya perkebunan besar). Bahkan setelah Kerajaan Inggris menghapus perbudakan pada 1833, sebagian besar berwarna hitam tetap miskin dan sebagian besar belum tersentuh oleh budaya Inggris. Hanya di daerah yang padat kulit putih itu unsur budaya Eropa memiliki pengaruh banyak. Sebagai contoh, gereja musik (kebanyakan Anglikan, Baptis, Methodist dan himne) dan laut chanteys (yang dibawa oleh pelaut Inggris) memiliki dampak besar pada populasi kulit hitam, yang secara bertahap menyatu ini dengan mereka sendiri Afrika berbasis tradisi musik.
Jamaika menerima pengaruh beberapa musik Eropa karena kehadiran putih minimal, bahkan setelah munculnya radio komersial. Kuningan-band musik, dibawa oleh tentara Inggris, perlahan disaring ke TKP musik Kingston setelah tahun 1890, berkat Alpha Boys School, yang dididik pemuda miskin perkotaan. Bertahun-tahun kemudian, beberapa mantan siswa yang membentuk inti dari Skatalites, di antaranya Don Drummond) Meskipun kelas menengah kecil Kingston akrab dengan arus utama Amerika Utara dan musik populer Inggris (jazz mencapai Jamaika oleh 1930)., Kelas bawah yang luas terus mereka Afrika sendiri berbasis musik rakyat, yang pada tahun 1950 muncul sebagai mento, gaya gitar berbasis sangat perkusif dengan irama mendayu-dayu dan bass-berat memukul, menyeret 2/4. Mento dimainkan oleh artis jalanan keliling menggunakan instrumen portabel - ". Rhumba kotak" gitar, banjo, bongos, dan piano jempol besar disebut Musik memiliki beberapa kemiripan dengan rhumba, gaya Afrika yang diturunkan yang berkembang di Kuba dan dihidupkan kembali di Kongo Belgia oleh mantan artis tahun 1950-an seperti Grand Kalle dan Jazz L'Afrika. Juga, mento menggunakan lirik pintar atau cabul dengan entenders ganda; yang 'Jolly Boys "Touch Me Tomat" adalah contoh yang baik. Ini tetap populer hanya dengan kelas bawah, karena apa yang ada radio kecil diberhentikan mento sebagai "musik jalanan." (The Boys Jolly, sekitar tahun 1964. Berkat Mike di www.mentomusic.com izin.)

Penyiaran Jamaika tiba agak terlambat, membuat debut pada tahun 1939 dan penyiaran sesedikit empat jam setiap hari hingga akhir 1947. Pemrograman yang paling awal terdiri atas relay Radio BBC. Setelah tahun 1950, ketika Radio Jamaika dan Rediffusion (RJR) terbentuk, pemrograman musik sebagian besar pop Inggris dan Amerika dan lagu-lagu jazz. Apa sedikit musik Karibia muncul adalah kalipso, yang bukan bentuk asli Jamaika - itu dari Trinidad dan irama yang lebih kompleks daripada mento atau ska. Juga, tidak terlalu populer dengan massa, beberapa di antaranya memiliki radio dan banyak di antaranya dianggap kalipso "musik wisata."

R & B DAN KELAHIRAN SKA

Titik balik bagi musik Jamaika datang di pertengahan 1950-an, ketika ritme dan blues Amerika tumbuh populer di Amerika dan semakin disiarkan di stasiun radio AM di Selatan - terutama Memphis, New Orleans, dan Miami (semua relatif dekat ke Jamaika ). Pada saat yang sama, kepemilikan radio tumbuh di antara kelas Jamaika yang lebih rendah, dan pendengar yang selera diabaikan oleh RJR menemukan Amerika R & B menyegarkan dan relevan. Juga, mento seniman (yang musiknya tidak pernah tertangkap di luar Jamaika, meskipun upaya untuk menjualnya di luar negeri) menemukan, irama mendayu-dayu bergulir dari artis seperti Fats Domino dan Louis Jordan dengan selera mereka dan dengan cepat mengadopsi gaya. Namun, mereka tidak hanya mengadopsi R & B karena di sanalah, mereka memilihnya karena irama yang cocok selera populer. (Jamaika adalah selektif dan tidak tergoda dengan roll Amerika rock 'n' pada umumnya, mereka tidak meminjam dari rockabilly, misalnya.)

Selain penonton radio tumbuh, Kingston juga menjadi suatu industri rekaman aktif dan R & B adegan. Pertama rekaman Jamaika fasilitas, Federal Studios, dibuka pada 1954 dan diikuti empat tahun kemudian oleh Wirl calon perdana menteri Edward Seaga itu. Keduanya mulai bakat rekaman lokal yang muncul pada akhir 1950-an. Juga, diimpor R & B catatan (yang dibawa oleh Jamaika yang bekerja di Amerika setelah Perang Dunia II) memicu adegan tari aktif di Kingston, berpusat pada bersaing "sistem suara" (diskotik portabel, kadang-kadang ditanggung pada truk bak terbuka). Ini adalah paparan pertama Jamaika kebanyakan buatan Amerika untuk selera populer R & B dan secara radikal mengubah musik di pulau itu. Para operator sound system beberapa mampu membeli peralatan menjadi pengaruh besar pada musisi muda Kingston, karena mereka mengendalikan pasokan catatan impor dan menyebarkan suara pada tarian dari pertengahan 1950-an baik ke 1960-an. Beberapa operator sound system, seperti Arthur "Duke" Reid, Clement "Sir Coxsone" Dodd, dan Prince Buster (lahir Cecil Campbell), menjadi produser rekaman setelah 1958, ketika New Orleans R & B mengalami stagnasi dan musisi lokal telah melebur mento asli dengan populer diimpor gaya. (Duke Reid, sekitar tahun 1965. Dari http://www.georgwa.demon.co.uk/)

Para diidentifikasi pertama ska lagu adalah "Manny-O" oleh Joe Higgs (1958) dan "Oh! Carolina" oleh Brothers Folkes (1960), baik direkam di Kingston. Lagu yang terakhir terutama layak untuk mendapatkan perhatian; fundamental standar R & B, didorong oleh suara piano memompa dan doo-wop vokal bergaya, itu dikhususkan oleh burru drum oleh Count Ossie, sosok seorang Rastafarian dan panjang dalam musik Jamaika. Sifat unik, meskipun, akan menghilang selama bertahun-tahun, sebagai ska mengadopsi suara yang lebih berbasis kuningan, meskipun tanduk yang dimainkan seperti perkusi (bleats singkat yang disediakan irama tambahan bukan melodi).

Zaman keemasan SKA: 1960-66

Selama tahun puncaknya (1960-1966), Kingston adegan ska itu sangat aktif dan beragam sebagai gaya tertangkap dengan Jamaika baik di rumah maupun di Inggris, di mana sejumlah besar berimigrasi sejak akhir 1940-an untuk mencari kerja. Meskipun sering dianggap satu dimensi, hampir musik kebaruan, 1960 ska jauh lebih canggih dari itu. Dalam arti, itu benar-benar dialog antara musik Amerika hitam dan kepekaan musik Jamaika. New Orleans gaya R & B tetap merupakan pengaruh utama, meskipun pada tahun 1960 itu telah kehilangan banyak pembaharuan, penyanyi Jamaika seperti Al T. Joe (kadang disebut "Jamaika Lemak Nabati"), Cornell Campbell, bergerak dgn cepat, dan Derrick Morgan terus dalam vena. Sebuah ska beberapa seniman juga dipinjam dari gaya Amerika lainnya. Sebagai contoh, Clancy Eccles '"Sungai Yordan" sangat mirip dengan Amerika doo-wop dan Motown awal, sedangkan Bubbles' hebat instrumental "The Wasp" fitur organ arena gaya skating, bermain saksofon blues, dan anehnya honky-tonk piano.

Namun, tahun 1964 ska mulai membagi ke dalam dua kubu, meskipun keduanya masih terutama tari-oriented. Salah satunya lebih pop berorientasi; seniman seperti Kentrick Patrick (Tuhan Pencipta) dan Jimmy Cliff muda menyanyikan optimis, lagu-lagu romantis dipengaruhi lebih dengan pop Amerika hitam daripada grittier mento atau R & B. Selain itu, logat khas Jamaika jarang terlihat pada rekaman ini, dan lirik cenderung tentang percintaan (meskipun sangat seksis) atau omong kosong menyenangkan (pembibitan sajak seperti versi Eric Morris dari "Humpty Dumpty" dan "Salomo Gundie").

Strain lain, lebih sering dicatat pada label Island dan Trojan, lebih perkusif, kuningan-oriented, dan mendayu-dayu. Meskipun juga tari-berorientasi, ini berbagai ska lebih Afrika yang terdengar, bantalan kemiripan penting dengan rhumba dicatat dalam bekas Kongo Belgia selama tahun 1950 oleh seniman seperti Le Grand Kalle dan Rochereau. Artis seperti Skatalites dan Baba Brooks mencatat instrumental yang terdengar padat, bass-dan kuningan yang berat yang pasti berdiri terpisah dari pop Amerika, meskipun mereka sering dipinjam dari lagu-lagu pop Amerika dan Inggris dan tema film. (Memang, semakin banyak musisi Kingston adalah Rastafarianism mengadopsi dan dengan demikian cenderung untuk mengadopsi grosir pop asing.) Juga, Toots dan Maytals, Prince Buster, Shenley Duffus, dan lainnya bernyanyi dengan aksen khas lebih - contoh ini meliputi yang Maytals '"Jungle Broadway" dan Duffus' penutup "Rukumbine," direkam pada tahun 1965 pada label Island. (Meskipun lagu besar, keduanya hampir tidak dapat dimengerti di telinga Amerika.) Ska lirik dalam strain, lebih keras lebih "Afrika" entah sarat dengan referensi seksual, misalnya, '"Reel Penny" dan Justin Hines' Eric Morris "Gosok Up Dorong Up "memiliki wanita pria secara terbuka propositioning dan penuh dengan sindiran dengan seks. Kadang-kadang, meskipun, lagu ska yang tajam politik, sedangkan Mantra '(sebenarnya Maytals') "Bawa Pergi Bawa Datang" menyerang istri represif Jamaika Tuhan perdana menteri Bustamante, sementara Tuhan Brynner dan sheik '"Kongo Perang" komentar tentang gejolak di Kongo (meskipun itu membuat olok nama tokoh lucu nya 'daripada mempromosikan nasionalisme hitam). (The Skatalites. Dari http://thetracksofmytears.wordpress.com/)

Meskipun sangat populer di dalam dan di antara Jamaika Jamaika tinggal di luar negeri (terutama di Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat), ska gagal menangkap dengan audiens yang lebih luas di tempat lain. Musik itu sebenarnya dilakukan di paviliun Jamaika pada World Fair 1964 yang di New York, di sini, Jimmy remaja Cliff menunjukkan ska langkah tari, dan seniman lainnya mencoba (pada mendesak Edward Seaga s) untuk mempromosikan suara Jamaika, tetapi tidak berhasil kecil. Tidak ada "dunia musik" pasar kemudian ada (dan tidak akan signifikan sampai dengan baik setelah 1970), dan kemajuan hanya ska dibuat secara internasional pada tahun 1960 adalah hit Millie Small tunggal, "Boy Lollipop-Ku." Direkam di Inggris pada tahun 1964, lagu itu lebih pop berorientasi daripada kebanyakan tarif Island Records tetapi menampilkan beat menyeret karakteristik dan suara melengking kecil itu (umum di antara penyanyi ska perempuan).

Rocksteady: Jiwa Jamaika BARU, 1966-68

Tahun 1966 sangat berubah musik Jamaika sebagai gaya rocksteady muncul. Beberapa orang mengutip ini sebagai transisi dari Amerika yang diturunkan untuk ska reggae Jamaika asli, meskipun ini tidak sepenuhnya akurat. Sebenarnya, musik Jamaika terus dipengaruhi oleh jiwa Amerika dan pop Inggris, yang pada pertengahan 1960-an adalah lebih halus, lebih lambat, dan lebih merdu - gaya Motown populer dan thhe subur suara Philadelphia jiwa adalah contoh. Musisi Jamaika menanggapi hal ini dengan mereka sendiri lebih lambat, suara yang lebih santai, dijuluki "rocksteady" akan kemulusan dan ritme mellower. Sebuah account beberapa mengklaim bahwa musim panas intens tahun 1966 disebabkan musisi Jamaika untuk memperlambat tempo mereka, ini tampaknya kurang mungkin dibandingkan fakta bahwa jiwa Amerika itu sendiri tumbuh mellower dan lebih santai. Meskipun, suara kasar baku ska tinggal populer (dan tidak akan pudar sampai 1967), lain strain pop Jamaika telah dikembangkan yang pada akhirnya memiliki pengaruh yang lebih baik di dalam Jamaika dan internasional.

Rocksteady tidak hanya memperlambat tempo, tetapi bergeser penekanannya dari tanduk untuk gitar dan vokal. Denyut, gelisah sinkopasi menjadi kurang jelas dan lebih mendayu-dayu, dan suara yang dihasilkan adalah versi yang lebih santai jiwa Amerika. Tiga contoh utama dari suara baru Delroy Wilson "Dancing Mood," The 'Gaylads "Stop Making Love," dan, yang lebih penting, Desmond Dekker "Israel" dan "007 (Shanty Town)." Semua lagu, serta yang lain dalam gaya rocksteady, memiliki kemiripan lebih kepada jiwa Amerika dan Injil dari ke, bersahaja beramai-ramai Orleans yang diturunkan New suara ska, yang dengan tahun 1966 adalah memudar sebagai idiom musik umum. Namun, seniman Jamaika terus menanggapi pop Amerika dan Eropa dan terus disesuaikan dengan sendiri berkembang dengan baik tradisi dan ide-ide tentang musik. Sebuah gaya kurang langsung derivatif akan segera muncul, salah satu yang tampaknya kembali pada Euro-Amerika pengaruh dan bertujuan untuk Jamaika root dan kembali musik mereka di Afrika. (The Maytals, 1965. Dari http://reggaediscography.blogspot.com/)

Pada tahun 1968, meskipun, ska dan rocksteady baik telah digantikan oleh gaya baru yang lebih abadi - ". Apakah Reggay yang" reggae, seharusnya dinamai 1968 rekaman Maytals ' Beberapa penulis musik keliru mengklaim bahwa ska dan rocksteady berubah menjadi reggae, sebenarnya, reggae adalah strain yang terpisah dari musik. Mengocok beat ska, sedangkan irama reggae itu lebih lambat, lebih mendayu-dayu, dan lebih ditandai dengan perkusi (mirip dengan Count Ossie yang burru drum pada "Oh Carolina!"). Juga, lebih berorientasi vokal, lebih berarti untuk mendengarkan daripada untuk menari, dan lirik yang jauh lebih politis daripada baik ska atau rocksteady. Lebih penting lagi, reggae merupakan rasa baru dari kegelapan - seperti bahwa gerakan nasionalis kulit hitam di seluruh dunia pada akhir tahun 1960 dan awal 1970-an. Reggae menarik berat dari keyakinan Rastafarian, yang memuja mantan penguasa Ethiopia Haile Selassie (lahir Ras Tafari) sebagai penyelamat dan menolak Dunia Baru sebagai "Babel." Genre baru, yang memiliki ideologi yang berkembang dengan baik yang pertama-gelombang ska kekurangan, ditandai pemikiran ulang hubungan musik Jamaika dengan pop Amerika (meskipun reggae hari ini meminjam dari rap dan hip-hop, baik perkotaan dan Amerika di asal).

KESIMPULAN: PENURUNAN DAN Kebangkitan

Setelah munculnya reggae (dan mempopulerkan dengan Bob Marley, Toots dan Maytals, dan lainnya), ska ini hampir terlupakan. Pada akhir 1970-an, punk-dipengaruhi kelompok Inggris seperti The Specials, Selecter itu, Beat Inggris, Bad Manners, dan lainnya menyatu dengan energi punk danceability ska yang beramai-ramai, sehingga menimbulkan gelombang kedua. Hal ini diikuti pada 1990-an oleh band-band seperti No Doubt, Rancid, dan Mighty Mighty Bosstones. Namun, tahap selanjutnya adalah batu lebih dari ska, menambah tempo punk dan pandangan yang asli tidak pernah. Sementara sekarang sebagian besar dikooptasi oleh rock, ska dimulai sebagai sesuatu yang terpisah dari tahun 60-an arus utama Rock 'N Roll' dan terus menjadi sebuah genre yang menarik dari Afrika musik berbasis di Dunia Baru.